keluargaku
Rabu, 27 Mac 2013
Selasa, 26 Mac 2013
PUISI DENGARLAH
Sejak pra-sekolah lagi hingga hari ini,
Kawan anda sentiasa berubah-ubah,
Tetapi ibubapa anda yang itu juga,
Tidak berubah.
Jangan ‘korbankan’ ibubapa,
Kerana terlalu ikut kehendak rakan,
Biar ‘korbankan’ rakan kerana ibubapa!
Ada pelajar terlalu taat dan taksub kepada rakan,
Dan sanggup biarkan ibubapa berlenang air mata.
Jangan begitu. Jangan!!
PUISI TENTANG KAWAN
Sendirian lebih baik daripada mengambil teman
Yang duduk dengan orang jahat,
Dan teman duduk dengan orang baik,Adalah lebih baik daripada sendirian,
Kawan yang jahat dan tak ikhlas,
Perlu lebih ditakuti dari binatang buas,
Kerana binatang buas,
Hanya boleh mencederakan jasad kamu,
Tetapi kawan tadi,
Boleh mencederakan fikiran kamu,
Sahabat sejati adalah orang-orang,
Yang dapat berkata-kata benar denganmu,
Dan bukan orang-orang,
Yang dapat membenarkan kata-katamu,
Bermusuh dengan orang yang berakal,
Lebih ringan daripada,
Bersabat dengan orang bodoh..
Isnin, 25 Mac 2013
PUISI MENATAP MATAMU
Terpaku melihatmu
redup sepasang matamu…merenungku
takkan terlepas lagi
kian rancak debaran
tak keruan
dan waktu bagaikan terhenti
walau mentari terasa hangat menyinari
kabus menghilang dibawa deru angin
namun aku masih di sini memandangmu
tenggelam dalam khayalan.
Titipan rindu dalam kebisuan
tiada kata terungkap antara kita
hanyalah mata berbicara
hening suasana terasa damai
tika menatap matamu
getar kasih mengalir di relung sukma
tanpa sedar masa pun berlalu
dan kita berdua masih di situ
terpasung dalam ilusi rindu..
by- Fatin Nadia
redup sepasang matamu…merenungku
takkan terlepas lagi
kian rancak debaran
tak keruan
dan waktu bagaikan terhenti
walau mentari terasa hangat menyinari
kabus menghilang dibawa deru angin
namun aku masih di sini memandangmu
tenggelam dalam khayalan.
Titipan rindu dalam kebisuan
tiada kata terungkap antara kita
hanyalah mata berbicara
hening suasana terasa damai
tika menatap matamu
getar kasih mengalir di relung sukma
tanpa sedar masa pun berlalu
dan kita berdua masih di situ
terpasung dalam ilusi rindu..
by- Fatin Nadia
Sabtu, 23 Mac 2013
Kakak F.... N....
Namamu ku sebut,
teringat padamu,
terbayang wajahmu,
wajahmu yang ayu,
sikapmu yang pemalu,
sopan santun pekertimu,
apabila terserempak dengan mu,
ku perasan akan dirimu,
kau perasan diriku memandang mu,
kau membalas dengan senyuman mu,
terus kau palingkan muka mu,
ku tahu dirimu malu,
sikapmu yang pendiam itu,
disukai ramai kawan-kawan mu,
ramai menyukai sikapmu itu,
teringat padamu,
terbayang wajahmu,
wajahmu yang ayu,
sikapmu yang pemalu,
sopan santun pekertimu,
apabila terserempak dengan mu,
ku perasan akan dirimu,
kau perasan diriku memandang mu,
kau membalas dengan senyuman mu,
terus kau palingkan muka mu,
ku tahu dirimu malu,
sikapmu yang pendiam itu,
disukai ramai kawan-kawan mu,
ramai menyukai sikapmu itu,
Selasa, 12 Mac 2013
PUISI TAMAN
Taman
Dedaunan hijau
melambai tertiup angin
denting suara bertalu diantara sunyi taman ini
ragam jenis pohon yang jadi wajibku
ragam perdu di balik ukir batu
memberi celah sunyi untuk sang matahari
dentingan bertalu-talu diantara pepohonan yang bisu
hingga tertekan angin dari asap yang menggebu
Dedaunan hijau runtuh merelakan kawan tua
sesaat hingga suara-suara memberontak di kesunyian taman
hingga mereka berdatangan diantara tanah batu ukir
rindangnya alam taman terusir
khayalku terhenti…..
taman ini memintaku pergi
seakan enggan tak dapat menampakkan lagi
keasrian perlindungan sunyi
yang mereka tawarkan padaku hingga pagi ini
Aku pun beranjak pergi
ketika sang pembawa pesan menawarkanku tuk kembali
nanti berkhayal rindangnya sunyi
paru-paru ibu pertiwi
yang mereka bawa hingga mati dan tumbuh kembali
meski nyata itu telah jauh pergi
Aku berjanji untuk kembali
mengingat kembali hijaunya ibu pertiwi..
denting suara bertalu diantara sunyi taman ini
ragam jenis pohon yang jadi wajibku
ragam perdu di balik ukir batu
memberi celah sunyi untuk sang matahari
dentingan bertalu-talu diantara pepohonan yang bisu
hingga tertekan angin dari asap yang menggebu
Dedaunan hijau runtuh merelakan kawan tua
sesaat hingga suara-suara memberontak di kesunyian taman
hingga mereka berdatangan diantara tanah batu ukir
rindangnya alam taman terusir
khayalku terhenti…..
taman ini memintaku pergi
seakan enggan tak dapat menampakkan lagi
keasrian perlindungan sunyi
yang mereka tawarkan padaku hingga pagi ini
Aku pun beranjak pergi
ketika sang pembawa pesan menawarkanku tuk kembali
nanti berkhayal rindangnya sunyi
paru-paru ibu pertiwi
yang mereka bawa hingga mati dan tumbuh kembali
meski nyata itu telah jauh pergi
Aku berjanji untuk kembali
mengingat kembali hijaunya ibu pertiwi..
PUISI JUMA'AT
Malam ini malam Jum’at
Saatnya saling memberi taujihat
Ucapan lembut bertabur nasihatAgar hidup menjadi berkat
Tahukah engkau sebab malas ibadat
Berucap baik kau tak semangat
Tak kuasa berdiri shalat
Apalagi membayar zakat
Itu karena bisikan syaithan terlaknat
Dan kepada Rabb engkau bermaksiat
Bila qalbu tak kau beri obat
Lama-lama jalanmu sesat
Tanpa taqwa dosa melekat
Hati pun kotor menghitam pekat
Karena itu bertobat cepat
Tak tahu kita maut t’lah dekat
Saat kematian datang dengan cepat
Tahulah kita semua terlambat
Tersiksa dingin wajah memucat
Nyawa pun dicabut oleh malaikat
Masukkah kita mukmin mukminat
Atau terjerembab ke azab dahsyat
Putus asa kita di saat sekarat
Menatap kosong menanti akhirat
Inilah ucapan dan pesan yang singkat
Ku berharap menjadi pengingat
Hidayah itu anugerah dan nikmat
Dari Allah yang penuh rahmat
Sememangnya kita perlu ingat
PUISI PELUANG
Peluang
Sepanjang perjalanan ku penuh cabaran
Antara padang mahsyar hingga ke akhirat
Setelah dihisab semua amalan kita di dunia
Yang sementara…
Terfikir di fikiran tentang kejadian
Apa yang bakal berlaku kita di sana
Dihitung segala dosa dan pahala kita
Di atas dunia…
(Muhammad rasulku
bantu daku di situ
Ku bersalawat ke atas mu
Setulus jiwaku
Sungguh ku tak berpeluang
Untuk bertemu dengan mu
Tapi di dalam hatiku
Sentiasa mengingatimu.) (korus)
Izinkan aku bertemu denganmu di suatu waktu
Walau bukan di dunia
Ku ingin berjumpa di akhirat sana (ulang korus)
Sabtu, 9 Mac 2013
PUISI HANYA UNTUKNYA
HANYA UNTUKNYA
Seorang
insan yang hatinya
hanya kepada Allah
sangat menginginkan
tiadanya kepentingan peribadi
atau untuk duniawi
Dirinya menginginkan
tunduk khusyuk hanya kepada-Nya
dipenuhi masa bertakwa sentiasa
merasa betapa ruginya
membuang masa sia-sia
ingin sentiasa menambah pahala
tunduk khusyuk hanya kepada-Nya
dipenuhi masa bertakwa sentiasa
merasa betapa ruginya
membuang masa sia-sia
ingin sentiasa menambah pahala
Andaikan lebih dihajatinya
dirinya bagai malaikat
tanpa keperluan peribadi
segalanya darinya hanyalah
untuk pengabdian kepada Allah
dirinya bagai malaikat
tanpa keperluan peribadi
segalanya darinya hanyalah
untuk pengabdian kepada Allah
Allah-lah segala-galanya...
yang menyiram air ketenangan
yang menyinar cahaya keteduhan
di ruang hati yang berseri
bersinar cahaya kebahagiaan...
abadi sentiasa...
yang menyiram air ketenangan
yang menyinar cahaya keteduhan
di ruang hati yang berseri
bersinar cahaya kebahagiaan...
abadi sentiasa...
Itulah pencinta Allah
Islam junjungannya...
Rasulullah ikutannya...
Al-Quran amalannya...
Islam junjungannya...
Rasulullah ikutannya...
Al-Quran amalannya...
BISMILLAH
BISMILLAH
Bismillah..pembuka segala
Perbuatan dan berbicara
Supaya Allah bantu kita
Dalam urusan kerja
Marilah kita mengamali
Adab dan sunnah-sunnah nabi
Dapat kita tenangkan hati
Dengan keihklasan diri
Sebelum mula bicara
Hendaklah membaca bismilah
Mengingati adanya Allah
Yang berada di setiap jiwa
Dan ada di samping kita
Ku tahu kau ada di sisi ku
Ku percaya kau melindingiku
Bantulah hambamu ini
Yang beribadat di sepanjang hari
Sebelum ajal tiba
Ku mahu cita-cita ku
Akan tercapai jua
Dan mendapat keredhaan
Sabtu, 2 Mac 2013
PUISI KEINDAHAN ALAM
melihat keindahan alam maya
ditunjukkan kita kebesaranNya
jangan lupa siapa penciptanya
Dialah Yang Maha Esa
angin meniup dedaun hijau
ketenangannya tidak terjangkau
menunggang basikal sambil merayau
marilah singgah ke surau
ketenangannya tidak terjangkau
menunggang basikal sambil merayau
marilah singgah ke surau
melihat langit yang biru
terlihat kita kebesaranMu
terdengar azan yang mendayu
ingatlah kita akan 5 waktu
terlihat kita kebesaranMu
terdengar azan yang mendayu
ingatlah kita akan 5 waktu
sedang kita berjalan-jalan
jangan lupa akan ajaran
al-Quran kita jangan lupakan
di akhirat sana Ia nantikan..
jangan lupa akan ajaran
al-Quran kita jangan lupakan
di akhirat sana Ia nantikan..
Langgan:
Catatan (Atom)